Dok, saya seorang pelajar 19 tahun sudah beberapa bulan ini saya sering sakit kepala, mata sering berair, terasa pedas dan penglihatan agak buram terutama jika sedang membaca buku atau menonton TV. Jika melihat tulisan agak jauh harus menyipitkan mata atau mendekat. Kenapa ya dok?bagaimana mengobatinya? Apakah dapat disembuhkan? Bagaimana cara mencegahnya?

 

Mata merupakan indera penglihatan utama yang memiliki kemampuan mengatur dan mengolah cahaya yang masuk agar tepat jatuh di retina mata sehingga orang dapat melihat dengan jelas. Kemampuan ini disebut kemampuan refraksi dan akomodasi. Tanpa kemampuan refraksi atau jika ada kelainan/gangguan refraksi, mata kita akan kesulitan fokus untuk melihat suatu benda sehingga benda tersebut akan tampak buram/tidak jelas.

Menurut WHO, terdapat 153 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan akibat kelainan refraksi yang tidak terkoreksi, yaitu sebesar 43%, diikuti oleh katarak 33% dan glaukoma 2%.

 

Ada 4 jenis kelainan refraksi yang paling sering ditemukan:

  1. Mata minus (Miopia/Rabun Jauh), penderita dengan kelainan ini akan mengeluh penglihatannya buram/tidak jelas jika melihat jauh. Penanganan yang dapat dilakukan jika terjadi miopia ringan antara lain dengan memakai kacamata lensa negatif/minus dan memakai lensa kontak. Sedangkan jika mengalami miopia berat maka dapat dilakukan operasi, dan mengganti lensa mata dengan lensa buatan. Untuk pencegahan miopia adalah dengan mengistirahatkan mata, jangan terlalu sering membuat mata berakomodasi kuat misalkan hindari terlalu lama didepan gadget/televisi/komputer, hindari membaca dalam ruangan dengan pencahayaan yang kurang, hindari trauma dan menjaga asupan nutrisi.

 

  1. Mata plus (Hipermetropia/Rabun Dekat), penderita dengan kelainan ini cenderung mengeluh penglihatannya buram/tidak jelas jika melihat dekat. Gejala yang dapat terjadi antara lain pusing (akibat usaha mata yang harus selalu melakukan akomodasi), lelah, sakit kepala, dan dapat terjadi juling. Penanganan pada penderita hipermetropia dengan memakai kacamata lensa positif/plus. Untuk pencegahan adalah dengan mengurangi kerja berat pada mata atau mengurangi akomodasi serta hindari terjadi trauma pada mata.

 

  1. Mata silinder (Astigmatisma), gejala yang akan dirasakan oleh penderita astigmatisma berupa penglihatan ganda atau berbayang pada satu obyek, benda bulat dapat terlihat menjadi lonjong, sakit kepala, serta penglihatan yang kabur. Penanganan pada astigmatisma dengan memakai lensa kacamata bisa disertai lensa sferis (lensa plus atau minus) lalu ditambah dengan lensa silinder. Pencegahan astigmatisma yakni dengan mencegah terjadinya trauma pada mata atau sering mengucek mata karena dapat merusak kornea.

 

  1. Mata Tua (Presbiopia), merupakan suatu kondisi berkurangnya kemampuan mata untuk membaca dekat, hal ini terjadi seiring dengan pertambahan usia dan merupakan perubahan yang bersifat alamiah. Kondisi ini terjadi karena kemampuan otot di dalam bola mata untuk mencembungkan lensa mengalami penurunan, dimana kemampuan tersebut diperlukan dalam proses membaca jarak dekat. Presbiopia umumnya mulai terjadi sejak usia 40 tahun dan sulit dicegah karena akan terjadi dengan sendirinya seiringnya bertambahnya usia. Namun progresivitasnya dapat diperlambat dengan mengurangi aktivitas yang memperberat akomodasi mata. Penanganannya adalah dengan memakai kacamata dengan lensa positif/plus.

 

Gangguan refraksi dan akomodasi dapat dideteksi melalui pemeriksaan mata secara menyeluruh dan untuk penanganannya dapat diberikan kacamata dengan lensa koreksi yang sesuai sebagai alat bantu penglihatan. Alternatif koreksi gangguan refraksi selain kacamata adalah dengan penggunaan lensa kontak, atau prosedur bedah refraktif.

Deteksi dini dan pemberian koreksi kacamata yang sesuai sangatlah penting dan diperlukan untuk mencegah terjadinya gangguan perkembangan fungsi penglihatan pada anak karena anak masih dalam masa pertumbuhan. Maka, disarankan lakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan mata anda secara teratur tiap tahun ke dokter spesialis mata.

Leave a reply